Senin, 15 Oktober 2018

Gula & Kopi


Bandar lampung, Senin 15 oktober 2018

Senja adalah waktu dimana aku selalu meghabiskan waktu untuk menunggu  nya dari teras samping rumahku, melihat luas nya sawah dan kicau kicau burung yang hendak pulang ke sangkar nya, melihat asik nya anak anak kecil bermain di area persawahan yang habis panen cukup menghibur hati yang sedang gusar dilanda banyak masalah, kesedihan, kepenatan, kemuakan dan emosi hati yang entah ingin di deskripsikan dengan apa dan harus bagaimana, sekitika bingung seperti semua yang kita lakukan salah dan tidak ada benarnya sedikitpun...

            30 september 2018 mungkin akan jadi akhir bulan yang sangat hancur bagiku, senja dihari itu tidak seperti senja senja yang biasa nya, menjadi sebuah senja yang berat baik itu bagi ku atau pun bagi dirinya, berawal dari sebuah sikap yang salah, berawal dari sebuah konsekuensi yang selalu aku ingkari, mungkin aku telah gagal menjadi seorang laki laki yang menepati janji, menghancurkan segala cita cita, yang ingin diraih bersama, hancur seketika karna sebuah kesalahan yang sama, kesalahan yang selalu dan selau aku ulang berkali kali, mungkin aku memang sudah tidak pantas lagi untuk dirimu yang terlalu indah dan mahal di hati ku, aku hanyalah sebuah debu yang tak berarti di terjang sebuah angin, aku hanyalah pungguk yang selalu merindukan bulannya yang sekarang harus ku iklaskan untuk pergi meninggalkan semua nya, bukan perpisahan nya yang berat tetapi melupakan satu persatu kenangan yang kita buat itu adalah hal sangat berat bagi ku dan mungkin juga bagi mu.

            1 tahun 8 bulan bukan hal yang sebentar, kita telah banyak melewati masa masa sulit dan masa bahagia, telah banyak melalui masa di mana rasa nya gula itu manis dan merasakan pahit nya dari sebuah kopi, aku hanya bisa membayangkan di awal pertemuan kita dulu aku pernah berjanji di kuping mu bahwa diriku tidk akan pernah mempermaikan diriumu, tetapi seiring berjalan nya waktu aku sendiri pula yang mengkhianat janji itu berkali kali, sekarang aku sadar bahwa aku bukan lah seseorang yang cocok untuk dirimu dimasa ini dan dimasa depan, jadi lah sosok wanita yang tak membenci sebuah perpisahan,  jangan lupakan kenangan nya cukup lupakan orang yang telah merajam lembut nya hati mu.
            Aku tak pernah ada kecewa sedikitpun kepada dirimu, semua sifat sifat mu adalah ciri kasih sayang yang engau tunjukan melalui cara yang berbeda, sikap posesif karna dirimu hanya tidak ingin kehilangan aku yang hina ini, sifat moody mu itu semua hanya karna tak kuasa menahan rindu kepada diriku yang sok sibuk ini, sikap diam hanya karna engkau tak ingin ber adu argumen dengan diriku yang keras kepala ini, tetapi ada suata sifat dirimu yang aku tak suka yaitu sifat berkuasa diatas seorang pria, karna aku tak ingin di injak injak oleh seorang wanita, tak ada pria yang mau seperti itu,
Maafkan aku yang selama ini tak pernah bisa seperti yang kau inginkan menjadi sosok lelaki yang mengerti dirimu tanpa harus dimengerti terlebih dahulu, aku tidak bisa menjadi romantis seperti seorang dilan, aku tidak bisa menjadi pendengar yang baik saaat kau ingin bercerita, tak bisa menjadi laki laki yang mengerti dirimu disaat risau, aku hanyalah sebuah beban yang kau pikul selama ini, dan beban tetaplah menjadi sebuah beban tak bisa terjaul karna tak pernah ada harga nya, maafkan juga aku yang harus berbohong mengatakan aku di jodohkan, hal itu tak pernah terjadi, itu semua kesalahan ku yang tak pernah dapat bertahan di satu hati, mungkin sudah telat untuk diriku untuk sadar akan semua hal itu, aku hanyalah menjadi pendosa yang telah banyak membuat hati mu luka, membuat hati mu sakit teriris lama terobati, maafkan semua kesalahan ku.

            Terima kasih telah mau singgah dihatiku, terima kasih telah menjadi bagian dari bait demi bait cerita dalam hidupku, terima kasih telah mau menjadi pelindung diriku, aku tak tahu harus membalas semua ini dengan apa dan bagaimana J
Semoga kelak kamu bisa mendapatkan sosok penggantiku yang lebih baik dan seperti yang kamu harapkan tidak mengecewakan seperti diriku ini, sekali lagi terima kasih untuk semua nya J




Rajabasa 15 Oktober 2018
               -Panji Indra Bangsawan-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar